Kesenangan yang Menipu

Tentang QS Al-Hadid(57):20, one of my favourite ayah in the Qur’an.

Ada 4 hal dlm kehidupan dunia yg disebutkan di sini:

  1.  la’ibun: permainan
  2. laghwun: hal yg melalaikan (spt hiburan yg bikin lalai)
  3. ziinatun: hal2 yg indah & memperindah; beauty, beautification
  4. tafakhurun bainakum watakaatsurun fil amwali wal auladi: saling berbangga2 di antara kalian dgn berbanyak2 harta dan anak

Seiring perkembangan manusia, keempat hal itu muncul berurutan. Awalnya manusia sbg bayi hanya punya kebutuhan (minum, tidur, buang air, dll). Semakin besar dia punya keinginan untuk bermain. Makin besar lagi pengen hiburan. Saat remaja tertarik dgn hal2 yg indah, lawan jenis, mempercantik diri. Setelah kuliah & lulus bagus2an pekerjaan, rumah, mobil, anak2, dst.

Padahal, itu semua seumpama hujan yg menyuburkan tanaman, sehingga tanaman itu tumbuh subur, dan menyenangkan hati yg menanam. Namun kemudian tanaman itu jadi kering, kekuningan, kemudian jadi hancur sama sekali.

Seperti anak kecil yg sangaaat ingin mainan baru, kemudian dibelikan. Excited sekali bermain dengan mainan itu… seminggu kemudian mainannya dilupakan, rusak, atau hilang.

Seperti remaja yang menunggu film terbaru keluar, pengen banget nonton.. masuk ke antrian panjang demi untuk nonton premier. Selesai nonton… ah ternyata begitu doang.

Seperti anak muda yang jatuh cinta, ngejar2 si idaman hati.. begitu didapat, bersama sekian lama, kemudian bosan, atau bertengkar, atau udah gak cocok lagi.. lalu selesai.

Seperti pemuda yang menabung sekian lama utk beli gadget keren.. setelah beli kemudian disayang2, dipamer2.. Bbrp wkt kemudian keluar gadget seri terbaru.. dan gadgetnya berasa kuno sekali.

Seperti tanaman yang dinanti2 tumbuhnya dengan sabar, senang kala hujan datang dan menyirami supaya tumbuh subur, namun kemudian kering, menguning, dan mati.

Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu

4 thoughts on “Kesenangan yang Menipu

Leave a comment